my calender
Mp3 Player
Playing
My facebook
Blog Archive
Kamis, 25 Februari 2010
Kotak Band, Still Rocking With "Pelan-Pelan Saja"
Kotak is Rock. Kata itu sepertinya tak berlebihan bila menilik raupan prestasi band yang diawaki Tantri (vokal), Cella (gitar), Posan (drum), dan Chua (bass) di tahun 2009 ini. Lewat album KOTAK KEDUA mereka berhasil menyabet trofi Grup Rock Terbaik dan Album Rock Terbaik AMI 2009. Selain itu mereka juga diganjar sebagai Grup Pendatang Baru terbaik versi Anugerah Planet Musik 2009 dan dinobatkan sebagai Most Favourite Breakhtrought Artist 2009 dari MTV Indonesia Awards.
Prestasi itu juga tak lepas dengan meroketnya penjualan album KOTAK KEDUA yang konon Ring Back Tone alias RBT-nya berhasil menembus sampai angka enam digit. Tercatat single hits Beraksi dan Masih Cinta punya andil besar dalam mendongkrak popularitas Kotak. Uniknya dua single hits tersebut mempunyai karakter saling berbalik. Beraksi ngerock habis, Masih Cinta slow. Disebut–sebut lagu Masih Cinta merupakan prototype model lagu ballad Kotak. Walhasil, Kotak gahar di panggung dan tak termehek–mehek untuk lagu patah hati.
Kalau mencatut pernyataan Tantri, album KOTAK KEDUA pada dasarnya mempunyai dua porsi besar yang terbagi lagu untuk panggung dan lagu untuk pasar. "Dan ini bisa kita bedakan pada saat mendengarkannya," tutur pengidola Armand Maulana ini. Hal ini juga tak lepas dari filosofis nama Kotak itu sendiri, yang berarti 4 sisi dan 4 sudut yang bersatu menjadi bidang kotak yang menggambarkan 4 orang yang berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik.
Sejatinya, formasi Kotak saat ini merupakan formasi jilid kedua sejak terbentuk pada tahun 2004 silam. Berawal dari ajang DREAM BAND, Kotak yang saat ini dinaungi Warner Music dulunya diawaki Cella (gitar), Ices (bass), Posan (drum), dan Pare (vokal). Mereka melahirkan satu album debut berjudul KOTAK.
Di tahun 2007, Ices dan Pare undur diri. Posisi keduanya digantikan Chua dan Tantri. Kegamangan pun sempat menyergap Tantri sebagai vokalis pengganti. "Karena vokal Pare yang sudah lekat di Kotak," tutur Tantri. Sempat ia berpikir untuk meneruskan karakter vokal Pare, sebelum akhirnya memilih karakter vokalnya sendiri. Tak dinyana vokal renyah Tantri membawa hoki tersendiri dan klop untuk lagu–lagu ballad khas Kotak. Sebagai band penganut aliran modern rock yang sedikit dark efek dari pengaruh warna Evanessence terdengar gahar menampilkan sound distorsi ala nu metal dengan teknik solo gitar Cella yang keren.
Pun begitu Cella, sebagai salah satu pioner Kotak tidak berani menyebut formasi saat ini sebagai yang tersolid. "Kalau dibilang solid tidak tahu. Menilik di album pertama kita bilang solid nyatanya ganti. Kami menyikapi pergantian personil secara profesional kerja saja. Kita berusaha melakukannya secara maksimal," kata Cella di Akmani Hotel, Rabu (09/12).
Dan ini coba mereka buktikan saat pengerjaan single kotak terbaru bertitel Pelan–Pelan Saja. Lagu ini disebut–sebut sebagai jembatan Kotak menuju album ketiganya. Praktis lagu Pelan–Pelan Saja mereka dapat dalam tempo 4 jam. Berawal dari jamming dengan Pay di Palu Studio selama dua jam, Dewiq berhasil mengembangkan lirik dalam tempo dua jam berikutnya. "Di sini semua berjalan secara mengalir saja," tukas Tantri.
Hebatnya lagi, Tantri secara cepat dapat menjiwai lagu tersebut. "Gampang mendalaminya karena aku mengalaminya," celoteh Tantri. Lagu Pelan–Pelan Saja bertutur tentang soal cara melupakan mantan dan hampir semua orang pernah mengalaminya. "Ini bagian dari kisah nyata," ujar vokalis yang sejak SMP sudah ngeband ini.
Untuk mendapatkan greget yang lebih, vokal Tantri di-direct Dadang dan Dewiq. "Di sini aku latihan vokal dari range yang rendah sampai tinggi, sampai harus menemukan desahan," sambung Tantri lagi.
Di dalam lagu bertempo medium ini, menjadi sentuhan langsung pertama bass Chua. "Kalau yang dulu aku masuk pas lagu sudah jadi, hanya tinggal nerusin saja. Akhirnya kerja beneran deh," seloroh pemilik nama komplit Swasti Sabda Tantri ini.
Dus, ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Pencapaian Kotak saat ini tak lain merupakan satu bagian klimaks dari senggama panjang mereka dengan musik rock. Dan Pelan–Pelan Saja merupakan awal dari bersetubuh Kotak dengan musik rock untuk album berikutnya. Artinya Kotak still rocking with Pelan–Pelan Saja.
Kotak Band Saatnya Nge-Rock!
KOTAK is rock. Kata itu sepertinya tak berlebihan bila menilik raupan prestasi band yang diawaki Tantri (vokal), Cella (gitar), Posan (drum), dan Chua (bass) di tahun 2009 ini. Lewat album Kotak Kedua mereka berhasil menyabet trofi Grup Rock Terbaik dan Album Rock Terbaik AMI 2009. Selain itu mereka juga diganjar sebagai Grup Pendatang Baru terbaik versi Anugerah Planet Musik 2009 dan dinobatkan sebagai Most Favourite Breakhtrought Artist 2009 dari MTV Indonesia Awards.
Prestasi itu juga tak lepas dengan meroketnya penjualan album Kotak Kedua yang konon ring back tone alias RBT-nya berhasil menembus sampai angka enam digit. Tercatat single hits “Beraksi” dan “Masih Cinta” punya andil besar dalam mendongkrak popularitas Kotak. Uniknya dua single hits tersebut mempunyai karakter saling berbalik. “Beraksi” nge-rock habis, “Masih Cinta” slow. Disebut–sebut lagu “Masih Cinta” merupakan prototype model lagu ballad Kotak. Walhasil, Kotak gahar di panggung dan tak termehek–mehek untuk lagu patah hati.
Kalau mencatut pernyataan Tantri, album Kotak Kedua pada dasarnya mempunyai dua porsi besar yang terbagi lagu untuk panggung dan lagu untuk pasar. “Dan ini bisa kita bedakan pada saat mendengarkannya,” tutur pengidola Armand Maulana ini. Hal ini juga tak lepas dari filosofis nama Kotak itu sendiri, yang berarti 4 sisi dan 4 sudut yang bersatu menjadi bidang kotak yang menggambarkan 4 orang yang berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik.
Sejatinya, formasi Kotak saat ini merupakan formasi jilid kedua sejak terbentuk pada tahun 2004 silam. Berawal dari ajang Dream Band, Kotak yang saat ini dinaungi Warner Music dulunya diawaki Cella (gitar), Ices (bass), Posan (drum), dan Pare (vokal). Mereka melahirkan satu album debut berjudul Kotak.
Di tahun 2007, Ices dan Pare undur diri. Posisi keduanya digantikan Chua dan Tantri. Kegamangan pun sempat menyergap Tantri sebagai vokalis pengganti. “Karena vokal Pare yang sudah lekat di Kotak,” tutur Tantri. Sempat ia berpikir untuk meneruskan karakter vokal Pare, sebelum akhirnya memilih karakter vokalnya sendiri. Tak dinyana vokal renyah Tantri membawa hoki tersendiri dan klop untuk lagu–lagu ballad khas Kotak. Sebagai band penganut aliran modern rock yang sedikit dark effect dari pengaruh warna Evanessence terdengar gahar menampilkan sound distorsi ala nu metal dengan teknik solo gitar Cella yang keren.
Pun begitu Cella, sebagai salah satu pioner Kotak tidak berani menyebut formasi saat ini sebagai yang tersolid. “Kalau dibilang solid tidak tahu. Menilik di album pertama kita bilang solid nyatanya ganti. Kami menyikapi pergantian personil secara profesional kerja saja. Kita berusaha melakukannya secara maksimal,” kata Cella.
Dan ini coba mereka buktikan saat pengerjaan single kotak terbaru bertitel “Pelan–Pelan Saja”. Lagu ini disebut–sebut sebagai jembatan Kotak menuju album ketiganya. Praktis lagu “Pelan–Pelan Saja” mereka dapat dalam tempo 4 jam. Berawal dari jamming dengan Pay di Palu Studio selama dua jam, Dewiq berhasil mengembangkan lirik dalam tempo dua jam berikutnya. “Di sini semua berjalan secara mengalir saja,” tukas Tantri.